Rabu, 09 Januari 2013

Meramal tinggi badan anak

Tinggi badan ayah dan ibu ternyata dapat digunakan untuk meramal tinggi badan anak. Simaklah cara memperkirakan dan memaksimalkan tinggi badan anak berikut ini.
Anak laki-laki =
(tinggi ibu + 13) + tinggi ayah, dibagi 2. Dikurangi 8,5 cm untuk batas minimal, dan ditambah 8,5 cm untuk batas maksimal.

Anak perempuan =
(tinggi ayah - 13) + tinggi ibu, dibagi 2. Dikurangi 8,5 cm untuk batas minimal, dan ditambah 8,5 cm untuk batas maksimal.

Untuk anak perempuan, umumnya tinggi badan tumbuh lebih cepat dibandingkan anak laki-laki, namun pada usia 17-18 tahun umumnya anak perempuan sudah tidak tumbuh lagi, sedangkan anak laki-laki bisa mencapai usia 21 tahun.

Namun menurut dr Aditya Suryansyah, SpA, spesialis anak dari RSIB Harapan Kita Jakarta, bukan berarti orangtua yang berperawakan pendek otomatis memiliki anak yang akan bertumbuh pendek pula.
"Selain faktor genetik, ada juga faktor pendukung tinggi badan anak," katanya.

Faktor pendukung yang membantu proses pertumbuhan tinggi badan anak antara lain faktor gizi, hormonal, kesehatan secara umum, dan kebiasaan berolahraga.
Tinggi badan anak yang di bawah standar (stunting) bisa menjadi indikasi adanya gangguan gizi atau penyakit kronis yang ia derita. Pemantauan tinggi badan anak sebaiknya dilakukan secara rutin sehingga jika ada gangguan pertumbuhan, bisa diketahui sedini mungkin.

Jika anak masuk dalam kriteria stunting, berkonsultasilah kepada dokter untuk mencari penyebabnya. Pada anak yang belum mengalami pubertas, biasanya tinggi badan masih dapat dipacu.
"Bila ada gangguan pada hormon pertumbuhan dan epifise tulang belum menutup, maka pemberian hormon pertumbuhan bisa membantu meningkatkan postur tubuh anak," katanya.
sumber :
http://health.kompas.com/index.php/read/2011/04/07/10505752/Yuk.Meramal.Tinggi.Badan.Anak