Jumat, 01 Juli 2011

Jokes - Si Cadel

Hari 1 ............
Seorang cadel ingin membeli nasi goreng yang sering mangkal didekat rumahnya.
cadel:"bang, beli nasi goleng satu.
abang: "apa...?" (Ngeledek)
cadel:"Nasi Goleng!"
abang:"Apaan...?" Ngeledek lagi.
cadel:"Nasi Goleng!!!"
abang:"ohh nasi goleng..."
Sambil ditertawakan oleh pembeli yang lain.dan pulanglah si cadel dengan sangat kesal, sesampainya di rumah dia bertekad untuk berlatih mengucapkan "nasi goreng" dengan benar.Hingga akhirnya dia mampu mengucapkan dengan benar.

Hari 2 ............
Dengan perasaan bangga, si cadel ingin menunjukkan bahwa dia bisa mengucapkan pesanan dengan tidak cadel lagi.
cadel:"bang...,saya mau beli NASI GORENG, bungkus!!!"
abang:"ohh...pake apa?"
cadel:"...pake telol..."
Sambil sedih...Akhirnya kembali dia berlatih mengucapkan kata "telor" sampai benar.

Hari 3 ..................
Untuk menunjukkan bahwa dia mampu, dia rela 3 hari berturut - turut makan nasi goreng
cadel:"bang..., beli NASI GORENG, Pake TELOR!!! Bungkus!"
abang:"ceplok atau dadar ?"
cadel:"dadal..." Dengan spontan.
Kembali dia berlatih dengan keras.

Hari 4 ..................
Dengan modal 4 hari berlatih lidah hari ini dia yakin mampu memesan dengan tanpa ditertawakan.
cadel:"bang...,beli NASI GORENG, Pake TELOR, di DADAR!
abang:"hebat kamu 'del, udah nggak cadel lagi nich, harganya Rp.2500"
Si cadel menyerahkan uang Rp.3000 kepada si abang, namun si abang tidak memberikan kembaliannya, hingga si cadel bertanya.
cadel:"bang.., kembaliannya?"
abang:"oh iya, uang kamu Rp.3000, harganya Rp.2500, kembalinya berapa 'del?"
Sambil senyum ngeledek. si cadel gugup juga untuk menjawabnya, dia membayangkan besok bakal makan nasi goreng lagi. Tapi akhirnya dia tersenyum dan menjawab:"...GOPEK...!!!"
Sambil senyum penuh kemenangan.

Jokes - Tebakan Kelas Tinggi

Si programmer dan engineer berada dalam sebuah perjalanan panjang di pesawat terbang. Si engineer tidur dengan lelap. Tapi si programmer  duduk gelisah. Setelah lama bingung mencari kegiatan, si programmer membangunkan engineer dan mengajak main tebak tebakan. Si engineer yang  malas cuma menggeleng dan mencoba kembali tidur.

"Ayo dong," desak si programmer, "Kita pakai taruhan. Yang kalah bayar sepuluh ribu ke yang menang." Si engineer masih menolak dengan halus.

"Begini saja," kata programmer, "Kalau aku nggak bisa jawab pertanyaanmu, aku bayar seratus ribu. Kalau kamu nggak bisa jawab pertanyaanku, kamu bayar sepuluh ribu saja."

Si engineer bosan diganggu, dan terpaksa setuju. Maka si programmer mengajukan pertanyaan pertama, "Berapa jarak dari Matahari ke planet Pluto?" Si engineer langsung menyerah dan menyerahkan sepuluh ribu rupiah.

Si programmer dengan sukacita menantang pertanyaan dari engineer. Maka Si engineer bertanya, "Apa yang naik dengan tiga kaki dan turun dengan lima kaki?"

Si programmer bingung. Tapi ia tak mau menyerah. Maka ia membuka notebooknya, dan mencari berbagai referensi. Setelah gagal, ia menyambungkan modem radio, dan mencari referensi ke Internet. Masih gagal, ia berkirim mail ke seluruh mail list yang diikutinya untuk menanyakan soal itu. Tapi tidak ada yang bisa menjawab.

Putus asa, ia menyerahkan seratus ribu rupiah ke engineer yang masih terkantuk-kantuk. Si engineer tenang menerimanya dan memasukkannya ke saku.

Si programmer, penasaran, membangunkan si engineer, dan bertanya lagi,
"Jadi, apa jawabannya?"

Dengan malas, si engineer menggelengkan kepala, mengeluarkan sepuluh ribu rupiah, menyerahkannya ke si programmer, lalu tidur lagi.